Oleh : Jukhri Syahputra Bancin
Assalamu’alaikum….
Selamat
Siang sahabat-sahabatku, kali ini saya akan ngeposting masalah budaya, nah kali
budaya yang saya akan bawakan adalah dari suku saya sendiri loh…,, judulnya
juga menarik yaitu “ Benarkah Suku pak-pak pemakan manusia?”. Hahahah
Mendengat judulnya aja udah ngeri ya gays, apa lagi isi didalamnya, luar biasa
ektrem men. Gak usah panjang lebar muqadimahnya ya! Langsung aja saya
jelaskan apakah betul dahulu kala nenek moyang kami pemakan manusia.
Benarkah
Suku Pakpak Kanibal (Pemakan Manusia)..?
Kalau mendengar suku Pakpak, pikiran orang
awam mungkin langsung tertuju dengan kepercayaan bahwa suku pakpak pemakan
manusia. Kepercayaan ini memang sempat menyebar ke daerah lain, sehingga jika
mendengar suku pakpak ada perasaan ngeri atau takut.
Mendengar dari judulnya aja orang udah pada
kabur, ngeri, merasa takut dan lain sebagainya. Saya adalah orang pak-pak dari
lahir hingga sekrang ini saya hidup dan dibesarkan dilingkungan pak-pak
(subulussalam). Saya tidak pernah mendengar apa lagi melihat suku pak-pak
memakan manusia (kanibal). Yang saya heran kan mengapa mitos yang dapat
menjelek-jelakkan suku pakpak ini beredar di lingkungan masyarakat Indonesia…??
Terkadang saya bertanya-tanya dalam hati yang paling dalam.
Kalau orang yang tau banyak tentang budaya pakpak anda tanya
apakah ini benar, maka jawabnya adalah tidak benar, hanya sebatas mitos. Yang
mengatakan orang pakpak kanibal hanya orang yang buta tentang budaya pakpak,
dan orang yang "bodoh" karena langsung mempercayai mitos tanpa
menganalisis kebenarannya.
Suku pakpak mendiami wilayah di propinsi sumatera utara.
Wilayahnya berderet di sekitar pegunungan bukit barisan sehingga berladang
(mertembak), berburu, mengolah kekayaan hasil hutan, beternak dan berdagang
merupakan sumber kehidupan yang cocok. Sumber daya alam yang kaya menjadikan
suku pakpak merasa damai mendiami wilayah ini.
Menurut sejarah, perdagangan dilakukan sampai ke daerah
lain. Kota Barus merupakan jalur perdagangan yang sangat terkenal saat itu.
Para pedagang dari eropa dan arab membeli produk-produk di tempat ini. Produk
yang sangat unik, mahal dan langka adalah getah kemenyan yang sampai saat ini
masih di budi dayakan oleh masyarakat.
Dari sini bisa di analisis, adakah waktu orang pakpak
memakan daging saudaranya sendri karena kelaparan..? Tidakkah cukup kekayaan
yang ada membuat hidup mereka sejahtera, kenyang dan damai..?
Saya pernah menjumpai seorang kakek berumur 80 tahun dan
menananyakan tentang ini. Beliau Bermarga Tumangger satu marga asli suku
pakpak. Beliau merupakan tokoh adat dan budaya yang di akui di daerah tersebut.
Menurut beliau, pernah terjadi pertikaian akibat kedatangan perusuh yang ingin
menguasai kekayaan suku pakpak. Hingga mereka melakukan perlawanan dan terjadi
pertumpahan darah.
Satu diantara pejuang suku yang dijuluki Si Jago Moccak
memiliki keterampilan Beladiri Moccak (Moccak = Beladiri Suku Pakpak yang mirip
Silat) dan keberanian dan emosi yang tinggi berhasil membunuh musuh dan
mengambil jantungnya dan langsung menggigit jantung tersebut (bukan ditelan).
Tindakan ini membuat musuh lainnya terkejut dan lari kocar-kacir dalam
ketakutan.
Dipihak musuh, ternyata kejadian ini menjadi buah bibir,
yang ahirnya menyebar dari mulut kelmulut. Jantung yang malang ini lah menjadi
awal mitos orang Pakpak adalah kanibal, pemakan daging manuasia. Padahal,
sebenarnya kejadian yang kebetulan tersebut hanya luapan emosi Si Jago Moccak
akibat ulah perusuh yang ingin mengusik ketenangan suku pakpak.
Nah, setelah kita baca dan telaah mengenai suku pak-pak
diatas, apakah anda sudah tau apa alsan orang pak-pak memakan manusia…?? Atau lebih
jelas bukan memakan hanya saja memberi peringatan kepada orang yang hendak
merebut hasil kekayaan daerah pak-pak itu sendiri.
Diedit Kembali dari berbagai Sumber
senina, ulang lupa kunjungi mang blogku http://ibnutraveling.blogspot.co.id/