Gambar : Kompasiana.com
Masih jelas terekam di ingatanku, saat itu aku masih duduk dibangku SMK Kelas 12. Ketika itu telah masuk tahun ajaran baru. Ya, tepatnya memasuki semester II di kelas 12. Hari pertama memasuki semester genap membuat aku merasakan gugup memasuki semester ini seakan ada sesuatu yang tidak enak dikarenakan sebentar lagi aku dan teman-teman yang lain akan menghadapi Ujian Nasional.
Sepulang sekolah aku duduk terpaku di teras kelas menantikan hujan reda. Sebagian teman-temanku sudah terlebih dahulu kembali kerumah masing-masing menahan hujan yang begitu deras. Sebagian lainnya bermain sepak bola dilapangan sekolah dibawah derasnya air hujan. Aku tak ikut bermain, karena mengingat sebentar lagi aku akan melaksanakan Ujian Nasional
Sudah lebih dari satu jam hujan yang mengguyur sekolahku tak kunjung reda. Aku masih berada ditempatku duduk manis berharap hujan segera reda. Mata yang masih tertuju dilapangan sekolah melihat teman-teman yang sedang bermain bola tidak mendengar suara panggilan dari seberang kantor. Seakan asyiknya bermainan bola dilapangan yang sedang diguyur hujan. Beberapa kali suara itu memanggilku sehingga salah satu temanku menyadarkan aku dari pandanganku yang mengharap ke lapangan bola. Suara itu ternyta tak asing lagi ku dengar. Ya, beliau adalah guru bahasa Indonesia ku yang banyak mengajariku.
“ry, Mari dulu..!” (dengan suara yang serak-serak basah, pak Andy nama Guruku tersebut memanggilku dari arah kantor.
“ iya, pak” (aku pun berlari menghampiri pak andy dibawah hujan yang masih deras)
“Kenapa belum pulang, ry?” (Tanyanya dengan nada penasaran)
“Masih hujan pak, takut sakit”(Ku balas dengan Senyuman)
“Bagus-bagus” (sambil menepuk pundakku) “bapak perhatiin dari tadi kamu terlihati melamun aja, apa yang kamu pikirkan?”
“tidak ada pak, tak ada yang ry pikirkan” (Jawabku meyakinkan beliau)
“Ya… elah ry, ceritakan ajalah sama bapak, manatau bapak bisa bantu kan!!” (dengan nada yang meyakinkanku)
“ Hahaha,,, Iya lah pak” (sambil menceritakan) “Jadi gini pak, sebentar lagi kan kami mau melaksanakan Ujian Nasional, ry merasa takut menghadapi Ujian Nasional ini pak, disamping itu paketnya ditahun ini mencapai 20 paket. Jadi ry terus terpikir Ujian Nasional itu (dengan nada lesu, aku menceritakan ke pak andy)
“kalau masalah itu gak perlu takut atau khawatir. Serahkan aja semua kepada yang diatas kepada Allah SWT”. (meyakinkanku sambil memulai ceritanya yang berasal dari pengalaman pak andy sendiri) “Allah itu maha pemberi, maha mengetahui apa yang kita tidak ketahui. Kalau kita melaksanakan perintahnya, apapun yang hendak kita minta bakalan Allah kabulin. Percayalah dengan kata-kata-NYA. Kan Allah sering mengatakan dalam Al-quram ‘Berdoalah, maka akan aku kabulkan’”.
(menyambung cerita mengenai pribadinya) “dulu bapak sebelum menjadi PNS, masih calon PNS lah, bapak salah mengambil jurusan, bapak mengambil jurusan matematika yang notabenenya bukan bidang bapak. Penyebabnya karena bidang guru bahasa Indonesia telah penuh. Apalagi bapak ketika itu masih dikampung, jadi kalau ngurus-ngurusnya ribet dan lama. Kan ry tau sendiri jarak kampong bapak ke sini memakan waktu 4 setengah jam. Jadi, bapak pasrah aja, bapak serahkan semua ke Allah swt. Bapak sering berdoa dan memohon kepadaNYA.
Bapak pun yang kebingungan harus bagaimana?. Hingga suatu saat bapak ketemu salah satu ustadz ketika itu bapak baru selesaikan sholat dzuhur berjamaah dan menceritakan semua masalah bapak ke ustadz tersebut. Ya, sama kayak ry yang sekarang ini. Merasa bingung tak tau hendak melakukan apa dengan masalah ini. Setelah bapak cerita panjang lebar masalah bapak ke ustadznya, ustadz tersebut pun memberikan bapak beberapa tips dalam menuntaskan masalah yang dihadapi kita sebagai manusia.
Yang pertama, : Lakukan sholat jamaah 5 waktu, jangan pernah tinggalkan sholat wajib ini, jangan sampai meninggalkannya deh. Karena Allah sangat murka ketika hambanya meninggalkan hal-hal yang wajib. Kedua, perbanyaklah puasa senin dan kamis serta puasa ayyamul bidh (puasa tengah bulan). Semakin sering kita berpuasa maka kita akan selalu terjaga dari berbagai hal dan ingatan kita akan semakin kuat.
Ketiga : jangan lupa melaksanakan sholat tahajud dan sholat dhuha. Perbanyaklah sholat sunnah ini. Mintalah kepada Allah dimalam hari ketika masih banyak manusia terlelap tidur di tempat tidur. In shaa Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Begitu juga ketika matahari telah naik minta pulalah agar rezekimu dimudahkan oleh Allah swt.
Keempat : berbaktilah kepada kedua orangtua, minta maaflah kepada mereka dan mintalah restu mereka bahwa sebentar lagi kamu akan menghadapi Ujian Nasional. Kelima : perbanyaklah membaca Alquran. Dengan kamu memperbanyak membaca Alquran hati kamu akan menjadi tenang. Gusar dalam hati akan hilang semakin sering membacanya. Serta ingatan akan semakin kuat.
Keenam : perbanyaklah sedekah serta jalin silaturrahmi yang baik ke teman-teman kamu. Jika kamu sudah menjalani semua itu mohonlah kepada Allah swt dengan memperbanyak berdoa dan yakinkan dalam hati bahwa Allah akan menjawab semua doa-doa mu tersebut”. (diceritakan dengan penuh semangat dengan meyakinkanku bahwa Allah itu maha pemberi)
“iya, pak, in shaa Allah ry akan jalani semua tips yang bapak berikan” (jawabku dengan nada yang masih ragu).
“bapak berani mengatakan ini karena bapak telah menjalani tips ini. In shaa Allah kalau kamu jalani juga pasti dapat juga yang kamu inginkan” (meyakinkan ku untuk dapat menjaaninya) “Siap kan..! (penuh semangat)
(dengan percaya diri) “ in shaa Allah ry siap pak” (ku balas dengan senyuman dan semangat yang tinggi).
“eh, ngomong-ngomong kamu akan melanjut kuliah dimana ry?” (Tanya pak andi dengan sedikit gurauan)
“hehehe” (dengan senyuman) “lulus aja belum pak masak udah mikirin mau kuliah kemana”?
Tidak terasa hujan pun telah reda, menyisakan gerimis yang masih turun satu demi satu dari langit. Sudah jam lebih hingga sore aku berbicara dengan pak andy, aku diberikan oleh pak andy sebuah motivasi yang luar biasa yang akan ku bawa pulang kerumah sebagai oleh-olehku yang akan ku amalkan nantinya setiba dirumah.
Selesai bercerita dengan pak andy, aku pun meminta izin hendak pulang kerumah karena hujan yang ku nantikan tadinya telah reda.
“pak, kayaknya hujan gak deras lagi, ry izin pulang duluan ya pak, takut kesorean nanti pulangnya” (aku minta izin pulang ke pak andy, karena hari telah semakin larut)
“oh, iya lah, hati-hati ya. Titip salam buat orangtua, jangan lupa jalanin yang bapak sampaikan tadi” (dengan senyuman mengizinkan ku untuk kembali kerumah)
“ Ok, siipp pak” (berjalan sambil meninggalkan pak andy)
Aku pun beranjak pulang meninggalkan pak andi yang masih tertinggal diruang guru. Diperjalan hendak pulang aku masih terbayang dengan kata-kata pak andy. Tiba dirumah aku pun memulai menjalani tips yang diberikan oleh pak andy. Perlahan-lahan aku jalani.
Tibalah waktunya Ujian Nasional SMK tahun 2013. Setelah menjalani semua tips yang diberikan pak andy, aku masih ada keraguan dan rasa takut akan menghadapi ujian nasional ini. Tak disangka aku bertemu dengan pak andy digerbang pintu masuk sekolah dengan meyakinkan ku dengan apa yang aku jalani selama ini.
“bagaimana ry, udah dijalani semua tips yang bapak berikan” ( meyakinkan untuk tidak takut dan ragu dalam mengikuti ujian nasional)
“Alhamdulillah, sudah pak. Terimakasih tipsnya pak” (ku balas dengan senyuman yang lebar).
“nah, jangan hanya sampai disni aja. Laksanakanlah ini semata-mata utk mendekatkan diri kepada Allah swt. Jangan karena bapak, jangan karena guru-guru disini, jangan karena ujian nasional ataupun ingin masuk ke perguruan tinggi negri”. (mengingatkanku agar tidak salah niat dengan nada yang seperti biasa)
“ Iya pak, ry tak akan berhenti untuk menjalankan perintah ini” ( sambil meninggalkan pak andy masuk kelas).
Penutupan pendaftaran SNMPTN telah berakhir, begitu juga ujian nasional telah berakhir. Ujian yang menghabiskan waktu hingga 4 hari membuahkan hasil yang begitu menegangkan apakah aku lulus atau tidak tidak nantinya dalam pertempuran di ajang ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negri yang aku idam-idamkan selama ini.
Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu, pengumuman hasil ujian nasional tepat pada tanggal 25 Mei 2013 Pukul 17.00 wib dikantor kapolsek di daerahku. Aku dan teman-temanku berbondong-bondong konvoi dari rumahku yang difokuskan titik kumpulnya dirumahku beranjak ke kantor polisi untuk melihat hasil pengumuman ujian nasional.
Sesampainya dihalaman kantor polisi yang dipadati begitu banyak siswa/siswi dari berbagai sekolah turut hadir menyaksikan ajang pengumuman ujian nasional ini. Papan pengumuman yang telah disediakan oleh panitia ujian nasional di halaman kantor polisi. Setelah beberapa saat aku mencari nomor ujianku yang tertera dipapan pengumuman itu, akhirnya nomorku terlihat tertera dipengumuman itu yang dinyatakan lulus begitu juga teman-teman dekatku. Kami dinyatakan lulus. Sorak-sorak yang keras melepaskan kebahagian kami semua. Ntah bagaimana lagi melepaskan kebahagian ini kecuali dengan lompatan-lompatan serta sorakan-sorakan yang menggemparkan daerah tersebut. Rasa haru dan bahagia pun kami lepas semua.
Disela-sela kebahagian kami, sontak seorang guru menghampiriku dan langsung memelukku dan mengucapkan “Selamat ya, kamu lulus dan menjadi juara umum”. Akupun terkejut dan sejenak terdiam dengan memberikan senyuman ketidakpercayaanku atas kabar yang diberikan guru tersebut. Disamping itu teman-temanku yang tadinya kami sama-sama berteriak sontak berhenti mendengar percakapan kami, seakan kami semua tidak percaya, karena selama ini aku tidak pernah mendapatkan juara Umum, tiba-tiba ada kabar bahwa aku dapat juara umum.
“seriuslah, pak” (tandasku dengan nada penasaran) “masak saya juara umum, saya kan tidak pernah dapat juara umum” (dengan rasa penasaran )
“kalau tak percaya jumpai aja ibu kepala sekolah dan Tanya langsung kebeliau”(meyakinkanku dengan nada bawaannya yang gemulai).
Aku serta teman-temanku pun berbondong-bondong ke sekolah menyaksikan kebenaran yang diberikan guru tadi. Tiba dipintu kantor ruang guru aku langsung disapa dan dipeluk pak andy dan membisikkanku kata-kata seperti yang dikatakan guru tadi. “selamat ya, atas keberhasilannya dan memperoleh juara umum” (desisnya di telingaku). Aku pun terharu serta meneteskan air mata atas kebahagian ini. Tanpa pertolongan dari Allah, aku tidak bakalan memperoleh hal semacam ini. Atas izin Allah yang diberikan melalui pak andy aku pun bisa melewai semua masalah dan rintangan menjelang ujian nasional ini.
Aku pun langsung pulang kerumah, dan membagikan kebahagian ini kepada kedua orangtua ku, yang awalnya mereka tidak percaya atas berita perolehan juara umumnya aku. Berkat teman-teman semua dapat meyakinkan kedua orangtua ku bahwa aku mengatakan nya jujur. Sungguh besar karunia Allah swt. Telah memberikan petunjuknya kepada hambanya ketika hambanya membutuhkan pertolongan.
Belum selesai kebahagianku atas perolehan juara umum, hanya selang beberapa hari akupun di suguhi berita yang baru. Yaitu berita pengumuman hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Akupun dinyatakan lulus seleksi tersebut disalah satu Universitas Negeri di Riau yaitu UIN SUSKA Riau. Tak lepas dari kebahagian pertama dan kedua akupun langsung pulang kerumah bertemu dengan orangtua ku dan mengucapkan terimakasih atas doanya selama ini serta sujud syukurku ku letakkan keningku di hemparan sajadah diruang sholat rumahku. Melihat kondisiku seperti itu orangtua ku tak banyak berkata hanya kalimat “selamat” lah yang keluar dari mulutnya. Air mata yang masih tergenang membuat aku ikutan terharu atas kebahagian ini.
Aku pun menyadari bahwa semakin kita menjalani perintahNya, maka Allah pun akan memberikan segalanya bagi kita. Didalam Alquran Allah sering mengatakan “Berdoalah, maka akan aku kabulkan” dengan penuh keyakinan kalau kita yakin akan kuasa Allah swt. In shaa Allah pasti terjawabkan. Kun fa Yakun kata Allah, maka jadilah ..!
Created by : Jukhri Syahputra Bancin
Created by : Jukhri Syahputra Bancin
