Oleh: Jukhri Syahputra Bancin
Negara Indonesia adalah Negara keempat terbanyak jumlah
penduduknya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik memproyeksikan penduduk pada
tahun 2014 terdapat balita dan anak usia 0-9 tahun jumlahnya mencapai 47,2
juta, remaja 10-24 tahun 65,7 juta serta lansia (usia 60 tahun ke atas)
berjumlah 20,8 juta jiwa. Jadi kesimpulannya adalah Jumlah pemuda di Indonesia
dari usia 10-24 tahun mencapai 27% dari jumlah penduduk Indonesia . Itu
menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai bibit-bibit unggul yang harus
diperhatikan dengan baik.
Peran pemuda dalam keutuhan NKRI ini sangatlah besar, sehingga
segala yang berhubungan dengan kebangsaan harus diperhatikan oleh pemerintah
pusat. Kita juga mengetahui bahwa Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah
ditentukan oleh para generasi muda Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa
ini. oleh Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus
pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan
faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa serta
keutuhan NKRI.
Sejak zaman dahulu sebelum Indonesia menyatakan dirinya merdeka,
para generasi muda saat itu sangatlah penting sehingga para pemuda dahulu dapat
membebaskan Indonesia ini dari tangan belanda dan jepang. Bahkan setelah
kemerdekaan pun para generasi pemuda Indonesia masih berperan aktif dalam
memajukan Indonesia tercinta ini. rasa peduli dan nasionalis pemuda zaman
dahulu sangatlah tinggi untuk memajukan
Negara Indonesia ini.
Catatan sejarah bangsa ini menempatkan peran pemuda sebagai pilar
dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Di mulai dari Budi
Utomo tahun 1908, Sumpah pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.Pada
tanggal 28 oktober 1928 para pemuda dahulu mendeklarasikan diri mereka untuk
menegakkan cita-cita bangsa Indonesia
yakni terbebas dari para penjajah negeri ini. zaman sekrang ini tugas para
pemuda bukanlah lagi berperang atau hal semacamnya. Karena perbedaan zaman,
tugas terpenting pemuda saat ini adalah dengan menanamkan nilai-nilai pancasila
di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jika kita melihat masyarak pemuda saat
ini sudah mulai meninggalkan bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang
merupakan ideology dan jati diri suatu bangsa Indonesia, seolah-olah para
pemuda Indonesia saat ini tidak memiliki semangat nasionaliseme terhadap bangsa
ini yang berbeda dengan zaman dahulu sebelum kemerdekaan.
Mengapa terjadi demikan..? itu disebabkan oleh kemajuan teknologi
yang semakin canggih sehingga para pemuda saat ini terlena dan bahkan lupa
dengan tugas-tugas mereka sebagai pelopor dan pemegang tongkat estafet pembangunan
untuk kedepannya. Disamping itu sebab yang lain merosotnya peran pemuda adalah
tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada golongan muda untuk
mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan didalam pemerintahan maupun
non-pemerintah. Selain itu, para pemuda saat ini terlalu mengikuti gaya trend
kebarat-baratan yang merupakan salah satu dampak yang menyerang pada generasi
muda bangsa ini. banyak dari para generasi muda kita melakukan aktifitas
aktifitas yang tidak postitif, seperti mabuk-mabukan, berjudi, merokok,
narkoba, pergaulan bebas dan masih banyak lagi aktifitas negative yang sering
kita lihat di lingkungan sekitar kita. Selain itu kebanyakan dari mahasiswa
tidak memberdayagunakan forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kenegaraan bahkan mereka enggan memasuknya. Sebaliknya, tempat-tempat
hiburan malah disukai mahasiswa hingga mereka berbondong-bondong untuk
menghadirinya. Bila seperti ini terjadi dan moral dari para generasi muda kita
sudah rusak, maka bias jadi bangsa kita kembali dijajah oleh Negara lain. Saat
ini saja kita telah melihat begitu besar kekayaan alam Indonesia tercinta kita
ini yang diperogoti dan diperebut oleh Negara-negara lain ditambah hutang
Indonesia yang kian menambah kepada bangsa lain atas ulah para generasi muda
yang rusak moral. Hal inilah yang perlu dijaga oleh kita semua para generasi
muda harus dilindungi, diayomi, dan diberi pendidikan yang baik
Oleh karena itu, para generasi muda haruslah memiliki rasa
nasionalis yang tertanam didalam dirinya serta harus dapat menyikapi
perkembangan yang terjadi didunia ini. ambillah selalu sisi positifnya dan
tinggalkan sisi negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun
Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku,
dan budaya, dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan
segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela
berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan
persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak
terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan
bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang
tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri.
Studi kasus membuktikan bahwa banyak dari generasi muda kita tidak
memiliki rasa tersebut dan cendrung tidak mencintai negaranya. Generasi muda
tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dan membangun
masyarakat dan negara. Pemuda memiliki peran yang lebih berat karena merekalah
yang akan hidup dan menikmati masa depan. Sejarah memperlihatkan kiprah kaum
muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda sering tampil
sebagai kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan. Dan biasanya
pula pemuda jenis ini adalah para pemuda yang terdidik yang mempunyai kelebihan
dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan
logikanya dan kebersihannya dari noda orde masanya.
Namun sangat disayangkan, perilaku pemuda masa kini tampaknya tidak
banyak yang mencerminkan Sumpah Pemuda. Para pemuda kini banyak yang terlena
oleh kemerdekaan dan kemajuan teknologi. Akibatnya, para pemuda lebih banyak
terlena oleh perilaku hedonisme, acuh terhadap bangsa, bahkan cenderung tak
lagi menghargai Indonesia.
Dengan demikian, pemuda tidak hanya memiliki tantangan terhadap
dirinya sendiri, yaitu melihat dirinya sebagai obyek pembangunan, tetapi
tantangan luar yang menghampiri seluruh bangsa. Kesadaran untuk menjadi subyek
sangat perlu dihayati bahwa solusi pengangguran dan berbagai problem pemuda
lainnya, bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. Kemampuan menyelesaikan problem
obyektif yang ada diharapkan mampu mengantarkan pemuda untuk tampil menghadapi
tantangan yang lebih luas lagi.
Ternyata peran pemuda di era setelah kemerdekaan pun masih sangat
diperlukan, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang strategis dalam hal
pembaharuan dan pembangunan bangsa . sehingga perlu di kembangkan potensi dan
peran dari pemuda itu sendiri. Untuk meningkatkan potensi dan peran para
pemuda di perlukan kesadaran diri dari individu itu sendiri namun di
balik itu negara indonesia mempunyai peranan tersendiri dalam hal
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan para pemuda. Didalam pembukaan
undang-undang Republik Indonesia No. 40
tahun 2009 tentang pemuda telah dijelaskan bahwa Negara mempunyai peranan
tersendiri membantu generasi pemuda mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Terkait dengan kesadaran yang harus ditanamkan dalam diri setiap
pemuda. Pemuda di tuntut untuk memainkan perannya dalam mengisi
kemerdekaan,baik itu sebagai agen perubahan, kontrol sosial maupun moral dalam
hal pembangunan nasional.Selain itu, pemuda juga diharapkan dapat bertanggung
jawab untuk tetap bisa menjaga pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sebagai mahasiswa, pemuda memiliki tugas pokok utama dalam tri
dharma perguruan tinggi dalam hal ini mahasiswa harus mampu dalam melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya terhadapa masyrakat luas. Mahasiswa
diharapkan mampu mengaplikasikan pendidikan yang ia terima selama sebagai
mahasiswa, mengadakan penelitian-penelitian yang strategis baik itu untuk
perbaikan maupun penemuan baru untuk kemjuan bangsa Indonesia nantinya.
Disamping itu mahasiswa juga mampu mengabdikan dirinya terhadap masyarakat
yakni dengan mengamalkan potensi-potensi ilmu yang diraih, pengetahuan serta
pengalaman untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan
masyarakat itu sendiri.
Selain itu Pemuda juga memiliki peran yang sangat vital bagi
keberlangsungan negara Indonesia di masa yang akan datang. Untuk itu perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan semangat juang para pemuda, agar para pemuda
tidak terlarut dalam kehidupan yang serba mewah. Bebarapa hal yang dapat
dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar mata
ajar seperti Pancasila dan Sejarah Nasional tidak hanya menjadi sekedar
hapalan, namun juga meresap dalam setiap perbuatan siswa. Selain itu, perlu
adanya penyuluhan tentang nilain Pancasila yang menyasar pada kalangan
remaja/pemuda, serta perlunya peran orang tua sebagai pengawas sekaligus
pembimbing agar para pemuda Indonesia tumbuh sesuai semangat perjuangan para
pendahulu bangsa. Jika semangat para pemuda telah tumbuh, maka Indonesia
akan semakin maju dan dapat bersaing secara global, dengna tidak melupakan
identitas bangsa. Bukan hanya di tingakat sekolah, di kalangan mahasiswa juga
harus diterapkan karena mahasiswa adalah “agen of change” agen perubahan
untuk bangsa ini. jika mahasiswanya saja tidak diterapkan pembelajaran mendasar
mengenai ideology pancasila.
Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan yang baik
tidak hanya cukup dengan seorang
pemimpin semata. Namun, peran pemuda dan
mahasisawa dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia sangatlah berperan penting
dalam menyumbangkan ide-ide serta
pikiran yang luar biasa. Pemuda dan mahasiswa merupakan tonggak utama dalam
keberhasilan suatu Negara dalam membentuk karakter-karakter pemuda bangsa ini.
pemuda dan mahasiswa mmpunyai tanggung jawab yang besar dalam menjaga serta
mengawasi berjalannya pemerintah Negara. Selain itu pemuda dan mahasiswa juga
dijadikan tumpuan masyarakat untuk mengawasi pemerintah dalam menjalankan
roda-roda kekuasaannya.
Sebagai mahasiswa dan generasi pemuda penerus bangsa sangat banyak
komunitas-komunitas atau kumpulan orang-orang yang masih mempunyai jiwa,
semangat, dan ide-ide yang masih segar yang dapat menjadikan Negara ini lebih
baik lagi. Mahasiswa juga banyak memiliki pemikiran-pemikiran yang visioner. Maka
dari itu sudah saatnya para generasi muda bangun dan bergerak dalam melakukan
perlawanan terhadap kaum tua yang memimpin negri ini yang tidak berpihak lagi
terhadap masyarakat miskin.
Sedikit mereview Para pemudalah yang mempelopori bangkitnya
pergerakan nasional. Buktinya, organisasi-organisasi yang dapat dikatakan
pelopor pergerakan nasional semuanya didirikan oleh pemuda. Haji Samanhudi
mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tanggal 16 Oktober 1905 ketika ia
baru berusia 27 tahun. Ia lahir pada tahun 1878. Sutomo baru berusia 20 tahun
(lahir 30 Juli 1888) Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Suwardi Suryaningrat
yang kemudian dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara baru berusia 20 tahun
ketika mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 bersama-sama Douwes Dekker
dan Cipto Mangunkusumo.
Tokoh-tokoh lain pun mulai aktif dalam pergerakan nasional pada
usia yang masih muda. Muhammad Hatta mulai memimpin Perhimpunan Indonesia
ketika usianya baru mencapai 21 tahun. Ketika menghadiri sidang Liga Anti
Kolonialisme di Paris, usianya baru 23 tahun. Agus Salim dan Cokroaminoto mulai
aktif memimpin Sarekat Islam pada umur 22 tahun. Soekarno tampil sebagai tokoh
pergerakan nasional pada umur 22 tahun dan menjadi ketua Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada usia 26 tahun. Muhammad Yamin ketika ikut merumuskan
Sumpah Pemuda di tahun 1928, umurnya baru 22 tahun. Ia mulai aktif dalam Jong
Sumatranen Bond pada usia 19 tahun.
Dari review diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa para pemuda
sekrang sangat jauh bedanya. Pemuda sekrang tidak memiliki ideology pancasila.
Bukan hanya itu saja Adat dan budaya asli Indonesia pun akhirnya mulai
ditinggalkan, bergeser ke adat Barat yang cenderung liberal tanpa etika. Pun
begitu dengan bahasa. Tidak banyak lagi orang yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari. Kalaupun ada, orang tersebut
mungkin malah dianggap aneh dan dikucilkan dari lingkar pergaulannya. Pemuda
sekarang lebih menyukai menggunakan bahasa gaul yang sarat akan campuran dengan
bahasa Inggris atau asing lainnya. Hal-hal yang seperti inilah yang pada
akhirnya kerap membuat kebudayaan Indonesia dicaplok dan diklaim oleh negara
tetangga. Tidak hanya itu, pemuda sekarang juga mulai melupakan sejarah.
Contohnya saja peristiwa sumpah pemuda. Meskipun setiap tahun diadakan upacara
peringatan Sumpah Pemuda, tampaknya pemuda sekarang tak banyak yang memahami
makna dan roh sumpah pemuda tersebut. Peringatan sumpah pemuda pun tak lebih
dari sekedar ceremony. Makanya, tidak
mengherankan jika pada akhirnya banyak pemuda yang tak lagi mengingat apa isi
sumpah pemuda. Pertanyaanya adalah, bagaimana kita mau mengamalkan sumpah
pemuda dalam kehidupan sehari-hari, jika kita tidak mengetahui apa isi sumpah
pemuda tersebut? Jika nilai sejarah sudah tak lagi terjaga, bagaimana bisa
membangun Indonesia di tengah kerasnya persaingan global?
Pemuda memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan negara
Indonesia di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan semangat juang para pemuda, agar para pemuda tidak terlarut dalam
kehidupan yang serba mewah. Bebarapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan
memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar mata ajar seperti Pancasila dan
Sejarah Nasional tidak hanya menjadi sekedar hapalan, namun juga meresap dalam
setiap perbuatan siswa. Selain itu, perlu adanya penyuluhan tentang nilain
Pancasila yang menyasar pada kalangan remaja/pemuda, serta perlunya peran orang
tua sebagai pengawas sekaligus pembimbing agar para pemuda Indonesia tumbuh
sesuai semangat perjuangan para pendahulu bangsa. Jika semangat para
pemuda telah tumbuh, maka Indonesia akan semakin maju dan dapat bersaing secara
global, dengna tidak melupakan identitas bangsa.
Kesimpulannya adalah bahwa sebagai pemuda dan mahasiswa harus lah
memiliki rasa nasionalis terhadap bangsa ini, harus mempunya ideology
pancasila, dan dapat memahami makna-makna dari sumpah pemuda, pancasila, dan
jiwa bernegara. Dengan mengetahui hal ini para pemuda dan mahasiswa dapat
memiliki rasa nasionalis yang kuat. Disamping itu peran pemerintah juga sangat
berperan aktif membantu pemuda dan mahasiswa dalam pembentukan karakter agar
rasa dan jiwa nasionalis dan patriot dimiliki disemua dada pemuda dan jiwa.
Majalah bangsaku, majulah negaraku..