Selasa, 21 April 2015

Peran Pemuda dalam menjaga Keutuhan NKRI

0 komentar




Oleh: Jukhri Syahputra Bancin


Negara Indonesia adalah Negara keempat terbanyak jumlah penduduknya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik memproyeksikan penduduk pada tahun 2014 terdapat balita dan anak usia 0-9 tahun jumlahnya mencapai 47,2 juta, remaja 10-24 tahun 65,7 juta serta lansia (usia 60 tahun ke atas) berjumlah 20,8 juta jiwa. Jadi kesimpulannya adalah Jumlah pemuda di Indonesia dari usia 10-24 tahun mencapai 27% dari jumlah penduduk Indonesia . Itu menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai bibit-bibit unggul yang harus diperhatikan dengan baik.

Peran pemuda dalam keutuhan NKRI ini sangatlah besar, sehingga segala yang berhubungan dengan kebangsaan harus diperhatikan oleh pemerintah pusat. Kita juga mengetahui bahwa Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. oleh Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa serta keutuhan NKRI.
Sejak zaman dahulu sebelum Indonesia menyatakan dirinya merdeka, para generasi muda saat itu sangatlah penting sehingga para pemuda dahulu dapat membebaskan Indonesia ini dari tangan belanda dan jepang. Bahkan setelah kemerdekaan pun para generasi pemuda Indonesia masih berperan aktif dalam memajukan Indonesia tercinta ini. rasa peduli dan nasionalis pemuda zaman dahulu sangatlah tinggi  untuk memajukan Negara Indonesia ini.
Catatan sejarah bangsa ini menempatkan peran pemuda sebagai pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Di mulai dari Budi Utomo tahun 1908, Sumpah pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.Pada tanggal 28 oktober 1928 para pemuda dahulu mendeklarasikan diri mereka untuk menegakkan cita-cita  bangsa Indonesia yakni terbebas dari para penjajah negeri ini. zaman sekrang ini tugas para pemuda bukanlah lagi berperang atau hal semacamnya. Karena perbedaan zaman, tugas terpenting pemuda saat ini adalah dengan menanamkan nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jika kita melihat masyarak pemuda saat ini sudah mulai meninggalkan bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang merupakan ideology dan jati diri suatu bangsa Indonesia, seolah-olah para pemuda Indonesia saat ini tidak memiliki semangat nasionaliseme terhadap bangsa ini yang berbeda dengan zaman dahulu sebelum kemerdekaan.
Mengapa terjadi demikan..? itu disebabkan oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih sehingga para pemuda saat ini terlena dan bahkan lupa dengan tugas-tugas mereka sebagai pelopor dan pemegang tongkat estafet pembangunan untuk kedepannya. Disamping itu sebab yang lain merosotnya peran pemuda adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada golongan muda untuk mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan didalam pemerintahan maupun non-pemerintah. Selain itu, para pemuda saat ini terlalu mengikuti gaya trend kebarat-baratan yang merupakan salah satu dampak yang menyerang pada generasi muda bangsa ini. banyak dari para generasi muda kita melakukan aktifitas aktifitas yang tidak postitif, seperti mabuk-mabukan, berjudi, merokok, narkoba, pergaulan bebas dan masih banyak lagi aktifitas negative yang sering kita lihat di lingkungan sekitar kita. Selain itu kebanyakan dari mahasiswa tidak memberdayagunakan forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan bahkan mereka enggan memasuknya. Sebaliknya, tempat-tempat hiburan malah disukai mahasiswa hingga mereka berbondong-bondong untuk menghadirinya. Bila seperti ini terjadi dan moral dari para generasi muda kita sudah rusak, maka bias jadi bangsa kita kembali dijajah oleh Negara lain. Saat ini saja kita telah melihat begitu besar kekayaan alam Indonesia tercinta kita ini yang diperogoti dan diperebut oleh Negara-negara lain ditambah hutang Indonesia yang kian menambah kepada bangsa lain atas ulah para generasi muda yang rusak moral. Hal inilah yang perlu dijaga oleh kita semua para generasi muda harus dilindungi, diayomi, dan diberi pendidikan yang baik
Oleh karena itu, para generasi muda haruslah memiliki rasa nasionalis yang tertanam didalam dirinya serta harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi didunia ini. ambillah selalu sisi positifnya dan tinggalkan sisi negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri.
Studi kasus membuktikan bahwa banyak dari generasi muda kita tidak memiliki rasa tersebut dan cendrung tidak mencintai negaranya. Generasi muda tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dan membangun masyarakat dan negara. Pemuda memiliki peran yang lebih berat karena merekalah yang akan hidup dan menikmati masa depan. Sejarah memperlihatkan kiprah kaum muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda sering tampil sebagai kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan. Dan biasanya pula pemuda jenis ini adalah para pemuda yang terdidik yang mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya dan kebersihannya dari noda orde masanya.
Namun sangat disayangkan, perilaku pemuda masa kini tampaknya tidak banyak yang mencerminkan Sumpah Pemuda. Para pemuda kini banyak yang terlena oleh kemerdekaan dan kemajuan teknologi. Akibatnya, para pemuda lebih banyak terlena oleh perilaku hedonisme, acuh terhadap bangsa, bahkan cenderung tak lagi menghargai Indonesia.
Dengan demikian, pemuda tidak hanya memiliki tantangan terhadap dirinya sendiri, yaitu melihat dirinya sebagai obyek pembangunan, tetapi tantangan luar yang menghampiri seluruh bangsa. Kesadaran untuk menjadi subyek sangat perlu dihayati bahwa solusi pengangguran dan berbagai problem pemuda lainnya, bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. Kemampuan menyelesaikan problem obyektif yang ada diharapkan mampu mengantarkan pemuda untuk tampil menghadapi tantangan yang lebih luas lagi.
Ternyata peran pemuda di era setelah kemerdekaan pun masih sangat diperlukan, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang strategis  dalam hal pembaharuan dan pembangunan bangsa . sehingga perlu di kembangkan potensi dan peran dari pemuda itu sendiri. Untuk meningkatkan potensi dan peran para pemuda  di perlukan kesadaran diri dari individu itu sendiri namun di balik itu negara  indonesia mempunyai peranan tersendiri dalam hal penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan para pemuda. Didalam pembukaan undang-undang  Republik Indonesia No. 40 tahun 2009 tentang pemuda telah dijelaskan bahwa Negara mempunyai peranan tersendiri membantu generasi pemuda mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Terkait dengan kesadaran yang harus ditanamkan dalam diri setiap pemuda. Pemuda di tuntut untuk memainkan perannya dalam mengisi kemerdekaan,baik itu sebagai agen perubahan, kontrol sosial maupun moral dalam hal pembangunan nasional.Selain itu, pemuda juga diharapkan dapat bertanggung jawab  untuk tetap bisa menjaga pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sebagai mahasiswa, pemuda memiliki tugas pokok utama dalam tri dharma perguruan tinggi dalam hal ini mahasiswa harus mampu dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya terhadapa masyrakat luas. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan pendidikan yang ia terima selama sebagai mahasiswa, mengadakan penelitian-penelitian yang strategis baik itu untuk perbaikan maupun penemuan baru untuk kemjuan bangsa Indonesia nantinya. Disamping itu mahasiswa juga mampu mengabdikan dirinya terhadap masyarakat yakni dengan mengamalkan potensi-potensi ilmu yang diraih, pengetahuan serta pengalaman untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Selain itu Pemuda juga memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan negara Indonesia di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan semangat juang para pemuda, agar para pemuda tidak terlarut dalam kehidupan yang serba mewah. Bebarapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar mata ajar seperti Pancasila dan Sejarah Nasional tidak hanya menjadi sekedar hapalan, namun juga meresap dalam setiap perbuatan siswa. Selain itu, perlu adanya penyuluhan tentang nilain Pancasila yang menyasar pada kalangan remaja/pemuda, serta perlunya peran orang tua sebagai pengawas sekaligus pembimbing agar para pemuda Indonesia tumbuh sesuai semangat perjuangan para pendahulu  bangsa. Jika semangat para pemuda telah tumbuh, maka Indonesia akan semakin maju dan dapat bersaing secara global, dengna tidak melupakan identitas bangsa. Bukan hanya di tingakat sekolah, di kalangan mahasiswa juga harus diterapkan karena mahasiswa adalah “agen of change” agen perubahan untuk bangsa ini. jika mahasiswanya saja tidak diterapkan pembelajaran mendasar mengenai  ideology pancasila.
Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan yang baik tidak  hanya cukup dengan seorang pemimpin semata. Namun,  peran pemuda dan mahasisawa dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia sangatlah berperan penting dalam  menyumbangkan ide-ide serta pikiran yang luar biasa. Pemuda dan mahasiswa merupakan tonggak utama dalam keberhasilan suatu Negara dalam membentuk karakter-karakter pemuda bangsa ini. pemuda dan mahasiswa mmpunyai tanggung jawab yang besar dalam menjaga serta mengawasi berjalannya pemerintah Negara. Selain itu pemuda dan mahasiswa juga dijadikan tumpuan masyarakat untuk mengawasi pemerintah dalam menjalankan roda-roda kekuasaannya.
Sebagai mahasiswa dan generasi pemuda penerus bangsa sangat banyak komunitas-komunitas atau kumpulan orang-orang yang masih mempunyai jiwa, semangat, dan ide-ide yang masih segar yang dapat menjadikan Negara ini lebih baik lagi. Mahasiswa juga banyak memiliki pemikiran-pemikiran yang visioner. Maka dari itu sudah saatnya para generasi muda bangun dan bergerak dalam melakukan perlawanan terhadap kaum tua yang memimpin negri ini yang tidak berpihak lagi terhadap masyarakat miskin.
Sedikit mereview Para pemudalah yang mempelopori bangkitnya pergerakan nasional. Buktinya, organisasi-organisasi yang dapat dikatakan pelopor pergerakan nasional semuanya didirikan oleh pemuda. Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tanggal 16 Oktober 1905 ketika ia baru berusia 27 tahun. Ia lahir pada tahun 1878. Sutomo baru berusia 20 tahun (lahir 30 Juli 1888) Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Suwardi Suryaningrat yang kemudian dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara baru berusia 20 tahun ketika mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 bersama-sama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo.
Tokoh-tokoh lain pun mulai aktif dalam pergerakan nasional pada usia yang masih muda. Muhammad Hatta mulai memimpin Perhimpunan Indonesia ketika usianya baru mencapai 21 tahun. Ketika menghadiri sidang Liga Anti Kolonialisme di Paris, usianya baru 23 tahun. Agus Salim dan Cokroaminoto mulai aktif memimpin Sarekat Islam pada umur 22 tahun. Soekarno tampil sebagai tokoh pergerakan nasional pada umur 22 tahun dan menjadi ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) pada usia 26 tahun. Muhammad Yamin ketika ikut merumuskan Sumpah Pemuda di tahun 1928, umurnya baru 22 tahun. Ia mulai aktif dalam Jong Sumatranen Bond pada usia 19 tahun.
Dari review diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa para pemuda sekrang sangat jauh bedanya. Pemuda sekrang tidak memiliki ideology pancasila. Bukan hanya itu saja Adat dan budaya asli Indonesia pun akhirnya mulai ditinggalkan, bergeser ke adat Barat yang cenderung liberal tanpa etika. Pun begitu dengan bahasa. Tidak banyak lagi orang yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari. Kalaupun ada, orang tersebut mungkin malah dianggap aneh dan dikucilkan dari lingkar pergaulannya. Pemuda sekarang lebih menyukai menggunakan bahasa gaul yang sarat akan campuran dengan bahasa Inggris atau asing lainnya. Hal-hal yang seperti inilah yang pada akhirnya kerap membuat kebudayaan Indonesia dicaplok dan diklaim oleh negara tetangga. Tidak hanya itu, pemuda sekarang juga mulai melupakan sejarah. Contohnya saja peristiwa sumpah pemuda. Meskipun setiap tahun diadakan upacara peringatan Sumpah Pemuda, tampaknya pemuda sekarang tak banyak yang memahami makna dan roh sumpah pemuda tersebut. Peringatan sumpah pemuda pun tak lebih dari sekedar ceremony. Makanya, tidak mengherankan jika pada akhirnya banyak pemuda yang tak lagi mengingat apa isi sumpah pemuda. Pertanyaanya adalah, bagaimana kita mau mengamalkan sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari, jika kita tidak mengetahui apa isi sumpah pemuda tersebut? Jika nilai sejarah sudah tak lagi terjaga, bagaimana bisa membangun Indonesia di tengah kerasnya persaingan global?
Pemuda memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan negara Indonesia di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan semangat juang para pemuda, agar para pemuda tidak terlarut dalam kehidupan yang serba mewah. Bebarapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar mata ajar seperti Pancasila dan Sejarah Nasional tidak hanya menjadi sekedar hapalan, namun juga meresap dalam setiap perbuatan siswa. Selain itu, perlu adanya penyuluhan tentang nilain Pancasila yang menyasar pada kalangan remaja/pemuda, serta perlunya peran orang tua sebagai pengawas sekaligus pembimbing agar para pemuda Indonesia tumbuh sesuai semangat perjuangan para pendahulu  bangsa. Jika semangat para pemuda telah tumbuh, maka Indonesia akan semakin maju dan dapat bersaing secara global, dengna tidak melupakan identitas bangsa.
Kesimpulannya adalah bahwa sebagai pemuda dan mahasiswa harus lah memiliki rasa nasionalis terhadap bangsa ini, harus mempunya ideology pancasila, dan dapat memahami makna-makna dari sumpah pemuda, pancasila, dan jiwa bernegara. Dengan mengetahui hal ini para pemuda dan mahasiswa dapat memiliki rasa nasionalis yang kuat. Disamping itu peran pemerintah juga sangat berperan aktif membantu pemuda dan mahasiswa dalam pembentukan karakter agar rasa dan jiwa nasionalis dan patriot dimiliki disemua dada pemuda dan jiwa. Majalah bangsaku, majulah negaraku..

Leave a Reply

Labels